Jejak ( Pindah Part I)

by - 11.14

umalanurulkuratul photografer




Apa pendapatmu ketika mendengar kata "pindah", hijrah atau sejenisnya. pindah ditempat yang baru, bertemu orang-orang baru, suasana dan tempat baru. Jika kalian agak "risih dengan kata tersebut berarti kita sama. yah itu dulu!


Pindah adalah kata yang menurut saya termasuk salah satu kata "horor" kenapa? Bermula dari saat saya lulus  sekolah Menengah pertama, melanjutkan pendidikan SMA di kota jauh dari keluarga, ditambah puing-puing kesedihan masih berasa ketika bapak pergi, saya kalut memikirkan semuanya,  ketika di kota nanti  harus memulai  lagi dari awal, menata kembali hati, beradaptasi dengan lingkungan baru, berkenalan, berteman, punya tetangga, sempat muncul kekhawatiran yang membuat saya ciut. capek rasanya!!!
sambil memperbaiki ransel, saya berangkat  ba'dah subuh ditemani tante (kakak tertua ibu), setelah pertimbangan keluarga malam harinya kala itu.

 
Ditahun pertama saya masih kesulitan untuk menyesuaikan gaya hidup  remaja  kuper seperti saya dengan gaya hidup orang kota, tapi satu hal yang membuat saya lega, kemampuan pengetahuan saya  bisa menyaingi mereka bahkan sedikit unggul (hihi).
sepulang sekolah saya menyempatkan menyelesaikan PR bila ada, sebelum membantu kakak sepupu mengurus anak-anaknya yang masih balita, sekedar membersihkan rumah, memasak atau apapun itu dengan kemampuan saya yg begitu terbatas, sungguh!

 Saya agak canggung ketemu orang baru, membuka obrolan pun tak bisa apalagi sekedar senyum sapa saya lebih memilih menghindar mencari jalan lain, anehnya dulu saya! 
Hal ini juga yang membuat saya makin sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, padahal didepan rumah selalu ramai tiap sore, tetangga ngumpul ada yang hanya nonton pertandingan bola bapak-bapak atau sekedar berbincang-bincang melepas penat setelah seharian bekerja, saya? saya lebih memilih menyaksikan semuanya dibalik tirai, senyum sendiri, bersorak tak karuan, dan seraya menebak-nebak nama mereka satu persatu dengan asumsi saya yg tak jelas ujungnya.        

Disekolahpun sama, saya hanya duduk menghabiskan bacaan buku pelajaran selanjutnya setelah bel istirahat usai atau sekedar iseng membuka halaman pertama novel atau cerpen hasil pinjaman. agrr!
pokoknya saya dulu sedikit tertutup sama orang apalagi baru dikenal barangkali lebih tetapnya saya dulu punya dunia sendiri (cuek dengan orang-orang disekitar!)
yah, bisa dilihat sahabat saya bisa dihitung jari.
sedih sih, mau bagaimana lagi sayanya yg kurang membuka diri sama mereka.

Tapi saya mulai merasa resah dengan sikap saya, sangat bertolah belakang dengan apa yang saya inginkan. ingin mengenal banyak orang, berbagi cerita atau pengalaman dengan mereka. seiring dengan berjalannya waktu, saya memulai membuka diri terhadap lingkungan baru, memulai lagi, belajar.

Tinggal jauh dari kampus, hingga harus ditempu dengan naik angkot, berangkat lebih awal, kena macet dan belum lagi harus jalan beberapa meter setelah turun dari jalur umum angkot selama kurang lebih 4 tahun saya jalani. jadilah pete-pete (sebutan angkutan umum roda empat di Makassar)sebagai rumah kedua saya, berangkat pagi pulang malam hampir tiap hari. Mulai melemparkan senyum hingga membuka obrolan kerapkali saya lakukan.

Sampai sekarang saya masih belajar untuk memahami lingkungan  baru dan orang-orang yg berada disekitar.
hal kocakpun pernah terjadi, dulu saat hari pertama saya kerja, saya panggil kakak sama rekan kerja saya. lama baru saya tahu ternyata saya lebih duluan lahir  beberapa tahun dari dia (hihi)Entahlah saya yang menganggap diri terlalu muda atau rekan kerja saya yang terlihat lebih dewasa.

Perlahan tapi pasti, sedikit banyaknya saya mulai mengerti apa yang pernah saya alami, pernah saya lakukan. bahwa ketika kita ingin mengenal sesuatu, ingin tahu lebih jauh tentang segalanya, hal pertama yang harus dilakukan adalah berkenalan, pepatah ini benar "tak kenal maka tak sayang" sehingga saling mengenal, saling memahami, bahwan saling menangguhkan antara lain.

Saya terus mengevaluasi diri dan berprasangka baik pada setiap orang yang berinteraksi dengan   saya.  lebih banyak  mengamati, banyak mendengar, berkomentar bila diperlukan, tak ingin mendjuge apalagi menggurui.  bagi saya orang-orang yg saya kenal sekarang, mereka adalah guru, ada hikmah dan pembelajaran yang terselip dari mereka yang harus ditangkap.







 

 





You May Also Like

0 komentar

Pembaca yang baik adalah yang meninggalkan jejak.
terimakasih^_~